IIMS 2009 - Prius Hybrid Sabet 2 Peghargaan
Kedua penghargaan yang diperoleh mobil hibrid itu dari IIMS 2009 adalah Car of The Year (COTY) 2009 versi Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) dan Mobil Favorit Pilihan Pengunjung.
Dari hasil polling 25 orang juri yang merupakan wartawan otomotif nasional, Prius Hybrid yang di Indonesia dipasarkan oleh PT Toyota Astra Motos (TAM) meraih nilai 101 poin, mengungguli Honda Freed dan Mitsubishi Pajero Sport yang masing-masing hanya mengantungi nilai 93 poin dan 83 poin.
Sementara penghargaan Mobil Favorit Pilihan Pengunjung dilaksanakan oleh PT Dyandra Promosindo selaku penyelenggara IIMS 2009. Dalam penghargaan itu, Prius Hybrid dipilih oleh 2.501 pengunjung dengan persentase suara sebanyak 11,84%.
New Prius Hybrid resmi dipasarkan oleh Toyota Motors sejak pertengahan Mei 2009 lalu, dan saat ini sedikitnya 80.000 unit telah dipesan oleh pembeli di negara itu.
Prius Hybrid generasi terbaru tersebut diklaim lebih efisien bahan bakar dan lebih ramah lingkungan. Berdasarkan siklus uji terbaru JC08 dari MLIT, New Prius memiliki efisiensi bahan bakar 32,6 km/liter dengan emisi C02 71 g/km. Ini berarti New Prius sudah memenuhi standar nasional Jepang 2015.
Emisi nitrogen oksida dan hidrokarbon nonmetana juga turun, hingga level 75% di bawah standar 2005 berdasarkan sistem MLIT yang merupakan standar paling ketat di Jepang saat ini untuk emisi gas buang kendaraan. Berdasarkan hasil pengujian itu, New Prius berhak mendapat keringanan pajak untuk mobil ramah lingkungan.
Bukan cuma itu, seperti dilansir astraworld.com, baru-baru ini, New Toyota Prius juga telah dilengkapi dengan perangkat keselamatan yang selama ini hanya digunakan di mobil-mobil Lexus, yaitu Dynamic Radar Cruise Control (DRCC) dan Pre-Crash.
Dynamic Radar Cruise Control merupakan sistem keselamatan yang bekerja menggunakan sistem radar, terutama untuk mendeteksi lalu lintas yang terdapat di depan mobil.
Jika lalu lintas kendaraan yang berada di depan mobil melambat, radar akan mendeteksi terjadinya perubahan kecepatan dan jarak. Sistem lalu memerintahkan Prius untuk memperlambat jalan agar tetap berada pada jarak aman.
Tapi, ketika mobil di depan berakselerasi lagi, atau menepi dan jalan di depan kosong, sistem akan memerintahkan Prius kembali ke kecepatan jelajah yang sudah di set sebelumnya.
Dalam situasi itu, untuk mengerem atau berakselerasi, pengemudi tidak perlu menekan pedal apa pun. Satu-satunya kondisi intervensi pengemudi diperlukan, jika mobil membutuhkan pengereman kuat yang tidak bisa dilakukan sistem. Dalam kondisi tersebut, mobil akan membunyikan alarm untuk memberi peringatan kepada pengemudi untuk menginjak pedal rem.
Sementara Pre-Crash juga disebut-sebut menggunakan radar guna mengawasi benda-benda yang mendekat pada mobil. Benda tersebut kemudian dikalkulasi bersama kecepatan dan sudut mobil untuk menentukan apakah bakal terjadi benturan atau tidak.
Bila Prius diprediksi akan membentur sesuatu, alarm berbunyi dan sistem pengereman siap menghentikan mobil ketika pedal rem disentuh.
Tapi jika ternyata kecelakaan tak terhindarkan, Pre-Crash secara otomatis akan mengencangkan sabuk pengaman kursi depan. Dan sabuk pengaman juga akan mengencang saat pengereman kuat dan saat vehicle stability system mendeteksi mobil tidak terkontrol.
sumber: toyota indonesia
0 komentar:
Posting Komentar